Film Habibie & Ainun ini dibuat berdasarkan buku yang ditulis sendiri oleh mantan Presiden Indonesia, bapak B.J. Habibie. Buku yang ditulis oleh bapak Habibie ini, merupakan sebagai pengobatan melewati masa kesedihan, setelah dirinya ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh ibu Ainun, karena sakit kanker yang dideritanya.
Difilmkan oleh MD Pictures dan disutradarai oleh Faozan Rizal, ini menceritakan kisah film hampir sama seperti dibukunya. Mulai awalnya pertemuan Habibie dan Ainun, perkenalan mereka, dan sampai akhirnya menikah pada 13 Mei 1962. Setelah mereka menikah, mereka lalu pergi ke Jerman. Hidup mereka yang tidak mudah karena pekerjaan Habibie hanya sebagai asisten dan tenaga peneliti untuk seorang Professor , bernama Hans Ebner. Dengan gaji DM 1.300 (atau sekitar 680 Euro). Penghasilan ini tak jauh dari cukup untuk mereka berdua. Untuk menghemat, semuanya pekerjaan rumah tangga dikerjakan oleh Ainun. Kisah pun terus berjalan maju dengan gambar indah negara Jerman dan juga Indonesia dalam nuansa tempo dulu. Suka duka Habibie sebagai menristek, wakil Presiden dan akhirnya secara ‘tidak sengaja’ menjadi Presiden, juga diangkat dalam film ini. Tidak sedikit orang politik yang hendak menjatuhkannya dan juga menyuapnya. Tapi itulah Indonesia.
Momen menyedihkan dari film ini pun ada, dan tidak sedikit penonton yang berlinai air mata karenanya. Cinta Habibie yang begitu tulus kepada Ainun semakin tergambarkan lewat film ini. Jauh melebihi apa yang dituliskan oleh bapak B.J. Habibie. Dari sisi penampilan para pemerannya. Akting Reza Rahadian sebagai Habibie sangat oke sekali di film ini. Dia tampil total. Walaupun rambutnya yang masih tebal dan posturnya yang tinggi, sangat bertolak belakang dengan penampakan Habibie sebetulnya. Bunga Citra Lestari yang berperan sebagai Ainun tampil biasa saja. Tidak ada yang terlalu istimewa dengan akting aktris yang juga seorang penyanyi ini.
Film Habibie &
Ainun ini dibuat berdasarkan buku yang ditulis sendiri oleh mantan
Presiden Indonesia, bapak B.J. Habibie. Buku ini ditulis oleh bapak
Habibie, sebagai pengobatan melewati masa kesedihan, setelah dirinya
ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh ibu Ainun, karena sakit kanker
yang dideritanya.
Difilmkan oleh MD Pictures dan disutradarai oleh Faozan Rizal, kisah
film ini menceritakan kisah sama seperti dibukunya. Mulai awalnya
pertemuan Habibie dan Ainun, perkenalan mereka, dan sampai akhirnya
menikah pada 13 Mei 1962.
Setelah mereka menikah, mereka lalu pergi ke Jerman. Hidup mereka yang
tidak mudah karena pekerjaan Habibie hanya sebagai asisten dan tenaga
peneliti untuk seorang Professor , bernama Hans Ebner. Dengan gaji DM
1.300 (atau sekitar 680 Euro). Penghasilan ini tak jauh dari cukup untuk
mereka berdua. Untuk menghemat, semuanya pekerjaan rumah tangga
dikerjakan oleh Ainun.
Kisah pun terus berjalan maju dengan gambar indah negara Jerman dan juga
Indonesia dalam nuansa tempo dulu.
Suka duka Habibie sebagai menristek, wakil Presiden dan akhirnya secara
‘tidak sengaja’ menjadi Presiden, juga diangkat dalam film ini. Tidak
sedikit orang politik yang hendak menjatuhkannya dan juga menyuapnya.
Tapi itulah Indonesia.
Momen menyedihkan dari film ini pun ada, dan tidak sedikit penonton yang
berlinai air mata karenanya. Ya cinta Habibie yang begitu tulus kepada
Ainun semakin tergambarkan lewat film ini. Jauh melebihi apa yang
dituliskan oleh bapak B.J. Habibie.
Dari sisi penampilan para pemerannya. Akting Reza Rahadian sebagai
Habibie sangat oke sekali di film ini. Dia tampil total. Walaupun
rambutnya yang masih tebal dan posturnya yang tinggi, sangat bertolak
belakang dengan penampakan Habibie sebetulnya.
Bunga Citra Lestari yang berperan sebagai Ainun tampil biasa saja. Tidak
ada yang terlalu istimewa dengan akting aktris yang juga seorang
penyanyi ini.
Baca selengkapnya di KVLT Webzine: Review Film “Habibie & Ainun” Kesempurnaan Cinta yang Diusik Iklan http://wp.me/p2xn1y-7PS
Baca selengkapnya di KVLT Webzine: Review Film “Habibie & Ainun” Kesempurnaan Cinta yang Diusik Iklan http://wp.me/p2xn1y-7PS
Post a Comment